Rabu, 29 Agustus 2012

Sejarah Perkembangan Bioetika



Bioetika mengalami perkembangan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain. Karena salah satu ciri ilmu adalah selalu mengalami perkembangan. Sejak sebelum tahun 1972,bioetika telah mengalami metamorfosis konseptual yang cukup kompleks.
Menurut Pellegrino(1999) tahap metamorfosis bioetika adalah sebagai berikut:
1.      Era proto yaitu bioetika / edukasional (1960-1972)
Padamasa ini fokus pada isu-isu dihumanisasi dengan meniadakan kemanusiaan ( mengabaikan aspek kemanusiaan) kedokteran sehingga akibat dari perkembangan sains dan teknologi. Pengenalan kemanusiaan , etika dan nilai-nilai moral dalam kurikulum kedokteran yakni keilmuan kedokteran saja. Etika merupakan salah satu disiplin humaniora. Evans (1964) menyatakan keseimbangan antara teknis dan nonteknis (sosial dan humaniora). Respon beberapa kampus kedokteran:
-          Behaviooral 7 environmental Biological di UC Dauis
-          Group Dynamis & The Impaet of Illness in UCLA
-          Human Values in Patient Care
-          The Institute of Human Values In Medicine
-          Dialogues between the Disiplines :Kedokteran dengan ilmu-ilmu sosial,seni visual,agama & sastra.
-          Konsultasi sekolah-sekolah kedokteran terkait dengan perkembangan kurikulum,integrasi kurikulum kedokteran dengan etika, moral dan kemanusiaan.
-          Fellows program: menyiapkan tenapa pengajaran yangmemilikikapasitas seimbangdalam teknis &nonteknis
-          Journal of Medicine & Filoshophy
2.      Era bioetika filosofis (1972-1985)
Etika berperan dominan dalam kamus-kamus yang muncul terkait dengan riset biologi. Isu-isu bioetika:prinsip,deontologi,utilitarri,anisme,feminisme atau kombinasi dari beberapa teori. Menurut Beuchamp dalam teori prinsipalisme : autonomy (kebebasan berfikir) seseorang yang menjadi objek memberikan persetujuan, dia, mengerti apa yang akan dilakukan pada dirinya/dampak yang terjauh. Dalam teori Beneficience: riset-riset memberi manfaat.
3.      Era bioetika global (1985-sekarang)
Seiring perkembangan sains dan teknologi adanya probelm terkait semakin beragam dan luas. Kalangan elit:hukum,agama,antropologi,ekonomi,ilmu politik,psikologi dan lainnya. Moralitas medis:kajian sistematis dan formal.
Nilai-nilai dalam etika adalah sebagai berikut:nkonsitenisi:
a.       Subyektivisme (subyektivisme)
Pengambilankeputusan moral berdasarkan perasaan. Sesuatu dikatakan baik jika saya suka sesuatu.inkonsitenisi: x tolak ukur.
b.      Cultural relatium (relatifisme budaya)
Sesuatu dikatakan baik jika hal yang diterima oleh masyarakat luas
c.       Pandangan supranatural
Prinsip moral yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai agama: xdikatakan baik jika Tuhan menginginkan x.
d.      Consequentialism
Tuga utama kita adalah melakukan apapun yang memiliki konsequensi paling baik,x dikatakan baik jika xmemberikan banyak manfaat dan sedikit resiko disebut dengan teori uklitarisanisme. Tokoh-tokoh dalam nilai ini adalah Betham dan Milk.
e.       Kontianisme
Suatu tindakan salah adalah karena tindakan itu sendiri dan tidak hanya salah, akibatnya yang buruk (Gensler,2002). Tokoh-tokoh dalam nilai ini adalah Kant dan Ross.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar