Bioetika
mengalami perkembangan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain. Karena salah satu
ciri ilmu adalah selalu mengalami perkembangan. Sejak sebelum tahun
1972,bioetika telah mengalami metamorfosis konseptual yang cukup kompleks.
Menurut
Pellegrino(1999) tahap metamorfosis bioetika adalah sebagai berikut:
1. Era
proto yaitu bioetika / edukasional (1960-1972)
Padamasa
ini fokus pada isu-isu dihumanisasi dengan meniadakan kemanusiaan ( mengabaikan
aspek kemanusiaan) kedokteran sehingga akibat dari perkembangan sains dan
teknologi. Pengenalan kemanusiaan , etika dan nilai-nilai moral dalam kurikulum
kedokteran yakni keilmuan kedokteran saja. Etika merupakan salah satu disiplin
humaniora. Evans (1964) menyatakan keseimbangan antara teknis dan nonteknis
(sosial dan humaniora). Respon beberapa kampus kedokteran:
-
Behaviooral 7
environmental Biological di UC Dauis
-
Group Dynamis & The
Impaet of Illness in UCLA
-
Human Values in Patient
Care
-
The Institute of Human
Values In Medicine
-
Dialogues between the
Disiplines :Kedokteran dengan ilmu-ilmu sosial,seni visual,agama & sastra.
-
Konsultasi
sekolah-sekolah kedokteran terkait dengan perkembangan kurikulum,integrasi
kurikulum kedokteran dengan etika, moral dan kemanusiaan.
-
Fellows program:
menyiapkan tenapa pengajaran yangmemilikikapasitas seimbangdalam teknis
&nonteknis
-
Journal of Medicine
& Filoshophy
2. Era
bioetika filosofis (1972-1985)
Etika
berperan dominan dalam kamus-kamus yang muncul terkait dengan riset biologi.
Isu-isu bioetika:prinsip,deontologi,utilitarri,anisme,feminisme atau kombinasi
dari beberapa teori. Menurut Beuchamp dalam teori prinsipalisme : autonomy
(kebebasan berfikir) seseorang yang menjadi objek memberikan persetujuan, dia,
mengerti apa yang akan dilakukan pada dirinya/dampak yang terjauh. Dalam teori
Beneficience: riset-riset memberi manfaat.
3. Era
bioetika global (1985-sekarang)
Seiring
perkembangan sains dan teknologi adanya probelm terkait semakin beragam dan
luas. Kalangan elit:hukum,agama,antropologi,ekonomi,ilmu politik,psikologi dan
lainnya. Moralitas medis:kajian sistematis dan formal.
Nilai-nilai
dalam etika adalah sebagai berikut:nkonsitenisi:
a. Subyektivisme
(subyektivisme)
Pengambilankeputusan
moral berdasarkan perasaan. Sesuatu dikatakan baik jika saya suka
sesuatu.inkonsitenisi: x tolak ukur.
b. Cultural
relatium (relatifisme budaya)
Sesuatu
dikatakan baik jika hal yang diterima oleh masyarakat luas
c. Pandangan
supranatural
Prinsip
moral yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai agama: xdikatakan baik jika
Tuhan menginginkan x.
d. Consequentialism
Tuga
utama kita adalah melakukan apapun yang memiliki konsequensi paling baik,x
dikatakan baik jika xmemberikan banyak manfaat dan sedikit resiko disebut
dengan teori uklitarisanisme. Tokoh-tokoh dalam nilai ini adalah Betham dan
Milk.
e. Kontianisme
Suatu
tindakan salah adalah karena tindakan itu sendiri dan tidak hanya salah,
akibatnya yang buruk (Gensler,2002). Tokoh-tokoh dalam nilai ini adalah Kant
dan Ross.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar