Saluran pencernaan manusia diperkirakan dihuni oleh 400-500 spesies
bakteri, yang terdiri dari 30-40 spesies dominan, dengan total populasi sekitar
1012 cfu/g (Madigan et al,2003). Bakteri saluran pencernaan memegang peranan
esensial dan mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Berbagai factor seperti
keadaan lingkungan saluran pencernaan seperti pH dan jenis bahan pangan yang
masuk sangat mempengaruhi aktivitas dan populasi bakteri saluran pencernaan.
Interaksi yang komplek antara sel mukosa dinding saluran pencernaan dengan
berbagai species bakteri yang secara alami terdapat di dalam saluran pencernaan
telah dilakukan melalui serangkaian studi klinis. Interaksi menyebabkan dampak
yang sangat menguntungkan yang berkaitan dengan metabolit dan phisiologis kolon
(Baron and Hylemon,1996) sehingga salah satu aspek interaksi antara metabolit
dan spesies bakteri saluran pencernaan adalah resiko munculnya kanker pada
saluran pencernaan dan kolon.
Bahan makanan mempengaruhi aktivitas dan dominasi spesies tertentu dalam
saluran pencernaan. Tipe dari metabolit dan spesies bakteri yang tumbuh
dipengaruhi oleh tipe bahan pangan yang masuk ke dalam kolon. Bahan pangan
dengan kandungan serat dan karbohidrat yang tidak bisa dicerna oleh enzim pencernaan bagian
atas merupakan substrat yang baik bagi pertumbuhan bakteri di dalam kolon.
Untuk memupuk pertumbuhan jenis bakteri tertentu yang diinginkan terjadi di
dalam saluran pencernaan terutama yang memberikan efek yang menguntungkan bagi
kesehatan manusia melalui konsumsi bahan pangan yang tertentu dikenal dengan
konsep prebiotik.
Usus adalah bagian dari sistem
pencernaan yang
bermula dari lambung hingga anus . Pada usus terdiri dari dua bagian: usus
kecil dan usus
besar (kolon).
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus
besar. Usus halus terdiri
dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),usus
kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung
empedu. Pada usus kecil
terbagi lagi menjadi duodenum, jejunum, dan ileum, sedangkan usus besar terbagi menjadi cecum, kolon, dan rektum.
Usus
besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus
buntu dan rektum. Fungsi utama organ usus adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending),
kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon
sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus
buntu hingga
pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan",
sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri". Fungsi usus besar yaitu:
Mikrobia
merupakan organism yang bersifat kosmopolit. Hal ini menyebabkan mikrobia dapat
ditemui dimana saja, tidak terkecuali di intestinal / usus manusia atau
binatang. Jenis mikrobia yang hiduppun bermacam-macam. Dari jenis mikrobia yang
dapat hidup di usus antara lain:
1. Bakteri asam laktat
(BAL)
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bagian terintegrasi dari bakteri
saluran pencernaan manusia. Karena aplikasinya yang sangat luas dalam produksi
bahan pangan dan aktivitas dan potensinya dalam menciptakan makanan fungsional,
BAL telah banyak diteliti dan telah diterima sebagai golongan bakteri yang aman
atau GRAS (general recognize as safe). Bahan pangan fungsional yaitu bahan
pangan yang disamping mempunyai nutrisi yang baik tetapi juga mempunyai efek
yang menyehatkan pada salah satu aspek fungsi tubuh atau dapat mencegah atau
mengurangi penyakit. Spesies BAL ini secara luas telah diterima sebagai bakteri
menguntungkan adalah dari Lactobacilli
dan bifidobacteria dan salah satu
indicator yang dipakai di dalam menentukan derajat kesehatan saluran pencernaan
adalah dominasi dari lactobacilli dan bifidobacteria.
Pada tubuh manusia, sejumlah bakteri laktat
ditemukan di usus, aliran darah, paru-paru, serta mulut. Bahkan pada vagina
yang merupakan organ reproduksi wanita ditemukan banyak sekali bakteri asam
laktat ini. Beberapa spesies bakteri asam laktat adalah : Bifidobacterium
breve, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum, Enterococcus faecalis,
Lactobacillus brevis, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus,
Lactobacillus casei, Lactobacillus fermentum, Lactobacillus helveticus,
Lactobacillus plantarum dan Streptcoccus thermophilus.
Kemampuan BAL dalam menghambat pertumbuhan mikroba
lain merupakan salah satu alasan digunakannya bakteri ini sebagai agensia
pengawet makanan. Dampak fermentasi BAL pada bahan pangan akan menyebabkan
nilai pH pangan turun hingga di bawah 5.0, sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri ‘jahat’, berupa bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan
dan minuman yang memang tidak mampu bertahan pada kondisi asam.
Bakteri jenis Lactobacillus umumnya menghasilkan
laktobasilin, yaitu sejenis antibiotik alami yang berkemampuan menghambat,
menonaktifkan dan bahkan dapat mematikan reaksi kimia yang dihasilkan oleh
bakteri ‘jahat’ yang masuk ke dalam tubuh.
2. Entamoeba
hystolitica
Entamoeba hystolitica merupakan jenis protozoa intestinal
/ usus yang biasa ditemukan dalam usus besar. Daerah penyebaran mikrobia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,yakni:
keadaan lingkungan jelek, penduduk tidak memperhatikan kebersihan makanan /
minuman dan banyak lalat / kecoa sebagai vector mekanik.
Mikroorganisme ini bersifat pathogen karena menimbulkan penyakit amubiasis disentri. Gejala
utama diare disertai darah dan lendir, entamoeba merusak mucosa usus
sehingga terjadi pendarahan. Penyakit diare dapat menyerang segala umur.
Banyak penderita diare merupakan penduduk
pada keadaan sosial-ekonomi rendah dan biasa terjadi pada perubahan musim.
Morfologi
Entamoeba hystolitica
Entamoeba histolytica mempunyai tiga stadium, yaitu bentuk
histolitika, minuta dan kista. Bentuk histolitika yang bersifat pathogen dan
bentuk minuta yang merupakan bentuk esensial adalah bentuk trofozoit, sedangkan
bentuk kista bukan merupakan bentuk pathogen tapi merupakan bentuk infektif
Bentuk
trofozoit mempunyai ciri-ciri sbb:
1. Bentuknya tidak
teratur
2. Bagian dalam :
endoplasma , bagian luar : ektoplasma
3. Bergerak aktif
dengan ektoplasma, pseudopodia (kaki palsu) berasal dari ektoplasma
4. Segera mati bila
berada di luar hospes, karena tidak mempunyai satu buah inti.
5. Di dalam
endoplasma : eritrosit ( saat merusak mukosa usus ), leukosit dan sisa jaringan
6. Ukuran 20-30
mikron
7. Melukai mukosa
colon, diare darah
Bentuk kista
mempunyai ciri-ciri sb:
1. Bentuknya bulat
2. Mempunyai dinding
yang berasal dari ektoplasma, sehingga dapat hidup lebih lama di luar hospes
oleh karena dapat mempertahankan diri dari pengaruh factor luar ( cuaca, zat
kimia, suhu )
3. Mencemari lingkungan
4. Ada tiga macam
bentuk kista
a. Kista berinti satu :
vakuola glikogen dan benda kromatoid berfungsi untuk penyimpanan makanan
b. Kista berinti
dua : vakuola glikogen dan benda kromatoid
c. Kista berinti empat :
bentuk infektif ( mencemari makanan dan bila dimakan akan berubah menjadi
tropozoit)
5. Berukuran 6-15
mikron
Daur
hidup Entamoeba hystolitica
Hospes definitive mikrobia ini pada manusia.
Hospes antara terdapat pada lalat / kecoa sebagai vector makanik, bentuk
kista menempel pada luar tubuhnya. Habitat pada usus colon, bentuk
infektif : kista berinti empat, cara infeksi : melalui makanan / minuman
terkontaminasi.
Daur hidup Entamoeba
histolytica sangat sederhana, dimana
parasit ini didalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan
terbentuk 8 tropozoit yang apabila tinja dalam usus besar konsistensinya padat
maka, tropozoit langsung akan terbentuk menjadi kista dan dikeluarkan bersama
tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka, pembentukan kista terjadi
diluar tubuh.
Amoebiasis terdapat diseluruh dunia
(kosmopolit) terutama didaerah tropic dan daerah beriklim sedang. Dalam daur
hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3stadium yaitu:
1.
Bentuk histolitika.
2.
Bentuk minuta
3.
bentuk kista
Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah
bentuk rofozoit. Perbedaan antarakedua bentuk tropozoit tersebut adalah bahwa
bentuk histolytika bersifat fatogendan mempunyai ukuran yang lebih besar dari
bentuk minuta. Bentuk histolitikaberukuran 20 – 40 mikron, mempunyai inti
entamoeba yang terdapat di endoplasma.Ektoplasma bening homogen terdapat di
bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata.Pseudopodium yang dibentuk dari
ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, dibentuk dengan mendadak,
pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir halus, biasanya tidak mengandung
bakteri atau sisa makanan, tetapi mengandung sel darah merah. Bentuk
histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru,
otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di
jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya
Entomoeba histolitica (histo= jaringan, lysis = hancur).
Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial,
tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung, besamya 10-20 mikron.
Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang berbutir-butir. Endoplasma tidak
mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri dan sisa makanan.
Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk pseudopodium. Pseudopodium
dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat. Bentuk minuta berkembang
biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di rongga usus besar,
tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar,
besamya 10 -20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada
inti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya berinti 1 atau 2, kadang-kadang
terdapat yang berinti 2. Di endoplasma terdapat benda kromatoid yang besar,
menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol
glikogen dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista
muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada
lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai
bentuk minuta di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah
pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kista.
Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista, bentuk kista
dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia
Gejala
klinis adanya bateri Entamoeba hystolitica:
1.
Bentuk tropozoit merusak / melukai mukosa colon sehingga
menyebabkan diare disertai dengan darah dan lender
2.
Bentuk tropozoit ikut aliran darah sampai ke hepar mnyebabkan
abses hepar dan hepatomegali
Bentuk kista mempunyai arti penting dalam
epidemiologi oleh karena dapat menular ke orang lain. Penderita dan kista
karier ( sumber penularan). Diagnosis adanya mikrobia entamoeba hystolitica
dapat dilakukan dengan memeriksa feses penderita. Pencegahan perkembangan mikrobia
ini dapat dilakukan dengan:
1. Mengobati sumber infeksi
2. Memperbaiki lingkungan
3. Menjaga kebersihan
makanan / minuman agar tidak terkontaminasi kista
4. Mengurangi populasi
lalat / kecoa
3. Entamoeba coly
Entamoeba coly merupakan protozoa
usus. Daerah penyebaran mikrobia ini
pada tempat yang memiliki keadaan lingkungan jelek serta banyak lalat /
kecoa dan tidak memperhatikan kebersihan makanan/ minuman.
Sifat yang ditemui
pada mikrobia ini yakni bersifat non pathogen, tidak menimbulkan gangguan
kesehatan pada manusia. Bentuk mikrobia ini hampir sama dengan Entamoeba
histolitica. Termasuk jenis pseudopodia yang bergerak aktif dengan
kaki palsu yang berasal dari ektoplasma.
Morfologi
Entamoeba coly:
Morfologi
Entamoeba coly diantaranya:
1. Bentuknya tidak
teratur
2. Bagian dalam
endoplasma, bagian luar ektoplasma
3. Bergerak aktif :
lebih lambat daripada Entamoeba histolitica
4. Bergerak aktif
dengan ektoplasma: pseudopoda ( kakai palsu ) berasal dari ektoplasma
5. Segera mati bila
berada di luar hospes, karena tidak mempunyai dinding
6. Memperbanyak diri
dengan pembelahan biner
7. Mempunyai satu
buah inti
8. Di dalam
endoplasma terdapat bacteria
9. Ukuran 20-40
mikron
10. Tidak merusak
colon
Kista Entamoeba
coly bentuknya bulat. Kista Entamoeba
coly mempunyai dinding yang berasal
dari ektoplasma, sehingga dapat hidup lebih lama di luar hospes karenanya dapat
mempertahankan diri dari pengaruh factor luar ( cuaca, zat kimia, suhu).
Terdapat 4 macam bentuk kista :
a. kista berinti satu :
vakuola glikogen dan benda kromatoid berfungsi untuk penyimpanan makanan
b. kista berinti dua :
vakuola glikogen dan benda kromatoid
c. kista berinti empat :
vakuola glikogen dan benda kromatid
d. kista berinti delapan :
stadium infektif
Saat berada di luar hospes dapat hidup lebih
lama karena mempunyai dinding sehingga dapat mempertahankan diri dari pengaruh
luar. Mikrobia ini dapat mencemari lingkungan, dan berukuran hanya 15 – 20
mikron.
Daur
Hidup Entamoeba coly
Hospes definitive Entamoeba coly adalah manusia.
Sedangkan hospes antara : lalat / kecoa sebagai vector mekanik bentuk infektif
menempal pada bagian luar tubuhnya. Habitat : usus besar / colon.Bentuk
infektif dengan kista berinti delapan. Cara infeksi mikrobia ini melalui
makanan / minuman terkontaminasi.
4.
Giardia lambli
Daerah Penyebaran mikrobia
ini pada keadaan lingkungan
jelek, banyak lalat / kecoa, tidak memperhatikan kebersihan makanan / minuman. Giardia lambli memiliki sifat pathogen
dan dapat menimbulkan penyakit giardiasis dengan gejala utama diare lemak /
steatorhea dan biasa diderita oleh anak-anak. Mikrobia ini dapat bergerak dengan
flagella sehingga termasuk flagelata.
Morfologi mikrobia Giardia lambli
Bentuk tropozoit Giardia lambli:
1. bentukya seperti
raket, bagian anterior bulat, posterior runcing
2. bagian dorsal
cembung, bagian ventral cekung
3. berinti dua buah
4. bagian ventral anterior mempunyai alat hisap
/ sucking disc yang berguna untuk menempel pada mukosa usus
5. bergerak aktif
dengan flagella yang berasal dari ektoplasma
6. mempunyai aksostil
7. memperbanyak diri dengan belah pasang
longitudinal
8. di luar hospes
tidak dapat hidup lama dan segera mati
9. ukuran 7 x 10
mikron
Mikrobia ini memiliki kista dan memiliki sifat –sifat :
1. bentuk oval
2. mempunyai
dinding yang berasal dari ektoplasma
3. dapat hidup lama
di luar hospes dan mencemari lingkungan
4. mempunyai 4 buah
inti
5. di dalam ektoplasma terdapat aksostil dan
sisa flagella
6. sifatnya infektif : jika masuk ke dalam
hospes segera berubah menjadi tropozoit
7. penderita yang
di dalam tubuhnya terdapat kista disebut karier dan merupakan sumber penularan
Daur
Hidup mikrobia Giardia lambli
Hospes definitive mikrobia ini hidup di dalam usus
manusia. Hospes antara terdapat
pada tubuh lalat dan kecoa yang berperan sebagai vector mekanik. Habitat mikrobia
ini di duodenum. Bentuk infektif
berupa kista. Cara infeksi
mikrobia ini melalui makanan / minuman yang terkontaminasi
Gejala Klinis yang timbul saat terinfeksi mikrobia
ini dapat ditandai dengan mekanisme sebagai berikut; infeksi disebabkan pada
bentuk trofozoit, tropozoit melekat pada mukosa usus dengan alat hisap sehingga
absorbsi lemak terganggu, terjadi diare lemak, dan bentuk kista tidak
menimbulkan gejala kliinis tetapimempunyai arti penting epidemiologi sebagai
sumber penularan.Diagnosis infeksi
mikrobia dengan memeriksa feces penderita : langsung / tidak langsung
atau aspirasi cairan duodenum untuk melihat bentuk tropozoit. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk
mencegah berkembangnya mikrobia ini dengan; mengobati sumber infeksi, memperbaiki
lingkungan, menjaga kebersihan makanan /minuman agar tidak terkontaminasi kista,
menurunkan populasi vektor lalat / kecoa
5.
Balantidium
Coli
Balantidium coli adalah parasit protozoa yang terbesar yang menginfeksi
orang. Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah sub-tropis.
Pada dasarnya protozoa ini berparasit pada babi, sedangkan strain yang ada,
beradaptasi terhadap hospes definitif lainnya termasuk orang.
Protozoa B. coli hidup dalam caecum dan colon
manusia, babi, marmot, tikus dan hewan mamalia lainnya. Parasit ini tidak
langsung dapat menular dari hospes satu kelainnya, tetapi perlu beberapa waktu
untuk menyesuaikan diri supaya dapat bersimbiosis dengan dengan flora yang ada
dalam hospes tersebut. Bilamana sudah beradaptasi pada suatu hospes, protozoa
akan berubah menjadi patogen terutama pada manusia. Pada mamalia lain kecuali
jenis primata, organisme tersebut tidak menimbulkan lesi apapun, tetapi akan
menjadi patogen bilamana mukosa terjadi kerusakan oleh penyebab lain (infeksi
sekunder).
Trophozoit akan memperbanyak diri dengan
pembelahan. Konjugasi hanya terjadi pada pemupukan buatan, secara alamiah
jarang terjadi konjugasi. Fase cyste terjadi pada waktu inaktif dari parasit
dan tidak terjadi reproduksi secara sexual ataupun asexual. Precyste terjadi
setelah keluar melalui feses yang merupakan faktor yang penting dari
epidemiologi penyakit. Infeksi terjadi bila cyste termakan oleh hospes yang
biasanya terjadi karena kontaminasi makanan dan minuman. Balantiudium coli
biasanya mati pada pH 5,0; infeksi terjadi bila orang mengalami kondisi yang
buruk seperti malnutrisi dengan perut dalam kondisi mengandung asam lemah.
Pada kondisi biasa, trophozoit memakan organisme
paramaecium dan partikel kecil jaringan. Tetapi kadang protozoa dapat
memproduksi enzim proteolytic yang dapat mendigesti epithel intestinum dari
hospes. Organisme juga memproduksi hyaluronidase yaitu enzim yang dapat
memperbesar ulcer. Ulcer (borok) biasanya berbentuk kerucut dengan leher kecil
seperti kubangan dalam submukosa (seperti ulcer dari amebik). Koloni dari ulcer
tersebut menyebabkan terjadinya infiltrasi sel radang lympocyte,
polymorphonuklear leukosit dan perdarahan. Bila kejadian berlanjut dapat
meyebabkan perforasi dari usus besar dan menyebabkan dysentri. Pada fase ini
sering terjadi kematian.
Beberapa jenis obat dapat membunuh B. coli ini
yaitu: Carbasone, diiodohydroxyquin dan tetracycline. Sering terjadi paenyakit
hilang dengan sendirinya, atau individu tidak menunjukkan gejala tetapi dapat
bertindak sebagai karier. Pencegahan dapat dilakukan dengan seperti pada
infeksi E. histolytica dan khusus untuk untuk B. coli perlu ekstra hati-hati
pada orang yang sering berhubungan dengan babi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar