Rabu, 29 Agustus 2012

Mikrobia pada Intestinal


Saluran pencernaan manusia diperkirakan dihuni oleh 400-500 spesies bakteri, yang terdiri dari 30-40 spesies dominan, dengan total populasi sekitar 1012 cfu/g (Madigan et al,2003). Bakteri saluran pencernaan memegang peranan esensial dan mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Berbagai factor seperti keadaan lingkungan saluran pencernaan seperti pH dan jenis bahan pangan yang masuk sangat mempengaruhi aktivitas dan populasi bakteri saluran pencernaan. Interaksi yang komplek antara sel mukosa dinding saluran pencernaan dengan berbagai species bakteri yang secara alami terdapat di dalam saluran pencernaan telah dilakukan melalui serangkaian studi klinis. Interaksi menyebabkan dampak yang sangat menguntungkan yang berkaitan dengan metabolit dan phisiologis kolon (Baron and Hylemon,1996) sehingga salah satu aspek interaksi antara metabolit dan spesies bakteri saluran pencernaan adalah resiko munculnya kanker pada saluran pencernaan dan kolon.
Bahan makanan mempengaruhi aktivitas dan dominasi spesies tertentu dalam saluran pencernaan. Tipe dari metabolit dan spesies bakteri yang tumbuh dipengaruhi oleh tipe bahan pangan yang masuk ke dalam kolon. Bahan pangan dengan kandungan serat dan karbohidrat yang tidak  bisa dicerna oleh enzim pencernaan bagian atas merupakan substrat yang baik bagi pertumbuhan bakteri di dalam kolon. Untuk memupuk pertumbuhan jenis bakteri tertentu yang diinginkan terjadi di dalam saluran pencernaan terutama yang memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan manusia melalui konsumsi bahan pangan yang tertentu dikenal dengan konsep prebiotik.
Usus adalah bagian dari sistem pencernaan yang bermula dari lambung hingga anus . Pada usus terdiri dari dua bagian: usus kecil dan usus besar (kolon). Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Pada usus kecil terbagi lagi menjadi duodenum, jejunum, dan ileum, sedangkan usus besar terbagi menjadi cecum, kolon, dan rektum.  
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ usus adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri". Fungsi usus besar yaitu:
1.     menyimpan dan eliminasi sisa makanan
2.     menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan cara menyerap air 
3.     mendegradasi bakteri.
Mikrobia merupakan organism yang bersifat kosmopolit. Hal ini menyebabkan mikrobia dapat ditemui dimana saja, tidak terkecuali di intestinal / usus manusia atau binatang. Jenis mikrobia yang hiduppun bermacam-macam. Dari jenis mikrobia yang dapat hidup di usus antara lain:
1. Bakteri asam laktat (BAL)
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bagian terintegrasi dari bakteri saluran pencernaan manusia. Karena aplikasinya yang sangat luas dalam produksi bahan pangan dan aktivitas dan potensinya dalam menciptakan makanan fungsional, BAL telah banyak diteliti dan telah diterima sebagai golongan bakteri yang aman atau GRAS (general recognize as safe). Bahan pangan fungsional yaitu bahan pangan yang disamping mempunyai nutrisi yang baik tetapi juga mempunyai efek yang menyehatkan pada salah satu aspek fungsi tubuh atau dapat mencegah atau mengurangi penyakit. Spesies BAL ini secara luas telah diterima sebagai bakteri menguntungkan adalah dari Lactobacilli dan bifidobacteria dan salah satu indicator yang dipakai di dalam menentukan derajat kesehatan saluran pencernaan adalah  dominasi dari lactobacilli dan bifidobacteria.
Pada tubuh manusia, sejumlah bakteri laktat ditemukan di usus, aliran darah, paru-paru, serta mulut. Bahkan pada vagina yang merupakan organ reproduksi wanita ditemukan banyak sekali bakteri asam laktat ini. Beberapa spesies bakteri asam laktat adalah : Bifidobacterium breve, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum, Enterococcus faecalis, Lactobacillus brevis, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus casei, Lactobacillus fermentum, Lactobacillus helveticus, Lactobacillus plantarum dan Streptcoccus thermophilus.
Kemampuan BAL dalam menghambat pertumbuhan mikroba lain merupakan salah satu alasan digunakannya bakteri ini sebagai agensia pengawet makanan. Dampak fermentasi BAL pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun hingga di bawah 5.0, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri ‘jahat’, berupa bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan dan minuman yang memang tidak mampu bertahan pada kondisi asam.
Bakteri jenis Lactobacillus umumnya menghasilkan laktobasilin, yaitu sejenis antibiotik alami yang berkemampuan menghambat, menonaktifkan dan bahkan dapat mematikan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri ‘jahat’ yang masuk ke dalam tubuh.
2.      Entamoeba hystolitica
Entamoeba hystolitica merupakan jenis protozoa intestinal / usus yang biasa ditemukan dalam usus besar. Daerah penyebaran mikrobia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,yakni: keadaan lingkungan jelek, penduduk tidak memperhatikan kebersihan makanan / minuman dan banyak lalat / kecoa sebagai vector mekanik.
Mikroorganisme ini bersifat pathogen karena menimbulkan penyakit amubiasis disentri. Gejala utama diare disertai darah dan lendir, entamoeba merusak mucosa usus sehingga terjadi pendarahan. Penyakit diare dapat menyerang segala umur. Banyak  penderita diare merupakan penduduk pada keadaan sosial-ekonomi rendah dan biasa terjadi pada perubahan musim.
Morfologi Entamoeba hystolitica
Entamoeba histolytica mempunyai tiga stadium, yaitu bentuk histolitika, minuta dan kista. Bentuk histolitika yang bersifat pathogen dan bentuk minuta yang merupakan bentuk esensial adalah bentuk trofozoit, sedangkan bentuk kista bukan merupakan bentuk pathogen tapi merupakan bentuk infektif
Bentuk trofozoit mempunyai ciri-ciri sbb:
1. Bentuknya tidak teratur
2. Bagian dalam : endoplasma , bagian luar : ektoplasma
3. Bergerak aktif dengan ektoplasma, pseudopodia (kaki palsu) berasal dari ektoplasma
4. Segera mati bila berada di luar hospes, karena tidak mempunyai satu buah inti.
5. Di dalam endoplasma : eritrosit ( saat merusak mukosa usus ), leukosit dan sisa jaringan
6. Ukuran 20-30 mikron
7. Melukai mukosa colon, diare darah
 Bentuk kista mempunyai ciri-ciri sb:
1. Bentuknya bulat
2. Mempunyai dinding yang berasal dari ektoplasma, sehingga dapat hidup lebih lama di luar hospes oleh karena dapat mempertahankan diri dari pengaruh factor luar ( cuaca, zat kimia, suhu )
3. Mencemari lingkungan
4. Ada tiga macam bentuk kista
a. Kista berinti satu : vakuola glikogen dan benda kromatoid berfungsi untuk penyimpanan makanan
b.  Kista berinti dua : vakuola glikogen dan benda kromatoid
c. Kista berinti empat : bentuk infektif ( mencemari makanan dan bila dimakan akan berubah menjadi tropozoit)
5. Berukuran 6-15 mikron
Daur  hidup Entamoeba hystolitica
Hospes definitive mikrobia ini pada manusia. Hospes antara terdapat pada lalat / kecoa sebagai vector makanik, bentuk kista menempel pada luar tubuhnya. Habitat pada usus colon, bentuk infektif : kista berinti empat, cara infeksi : melalui makanan / minuman terkontaminasi.
Daur hidup Entamoeba histolytica sangat sederhana, dimana parasit ini didalam usus besar akan memperbanyak diri. Dari sebuah kista akan terbentuk 8 tropozoit yang apabila tinja dalam usus besar konsistensinya padat maka, tropozoit langsung akan terbentuk menjadi kista dan dikeluarkan bersama tinja, sementara apabila konsistensinya cair maka, pembentukan kista terjadi diluar tubuh.
Amoebiasis terdapat diseluruh dunia (kosmopolit) terutama didaerah tropic dan daerah beriklim sedang. Dalam daur hidupya Entamoeba histolytica memiliki 3stadium yaitu:
1. Bentuk histolitika.
2. Bentuk minuta
3. bentuk kista
Bentuk histolitika dan bentuk minuta adalah bentuk rofozoit. Perbedaan antarakedua bentuk tropozoit tersebut adalah bahwa bentuk histolytika bersifat fatogendan mempunyai ukuran yang lebih besar dari bentuk minuta. Bentuk histolitikaberukuran 20 – 40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma.Ektoplasma bening homogen terdapat di bagian tepi sel, dapat dilihat dengan nyata.Pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, dibentuk dengan mendadak, pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir halus, biasanya tidak mengandung bakteri atau sisa makanan, tetapi mengandung sel darah merah. Bentuk histolytica ini patogen dan dapat hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut sesuai dengan nama spesiesnya Entomoeba histolitica (histo= jaringan, lysis = hancur).
Bentuk minuta adalah bentuk pokok esensial, tanpa bentuk minuta daur hidup tidak dapat berlangsung, besamya 10-20 mikron. Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang berbutir-butir. Endoplasma tidak mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk pseudopodium. Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat. Bentuk minuta berkembang biak secara belah pasang dan hidup sebagai komensal di rongga usus besar, tetapi dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besamya 10 -20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista dan ada inti entamoeba. Dalam tinja bentuk ini biasanya berinti 1 atau 2, kadang-kadang terdapat yang berinti 2. Di endoplasma terdapat benda kromatoid yang besar, menyerupai lisong dan terdapat juga vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol glikogen dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak patogen, tetapi dapat merupakan bentuk infektif.
Entamoeba histolytica biasanya hidup sebagai bentuk minuta di rongga usus besar manusia, berkembang biak secara belah pasang, kemudian dapat membentuk dinding dan berubah menjadi bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja. Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat bertahan terhadap pengaruh buruk di luar tubuh manusia 
Gejala klinis adanya bateri Entamoeba hystolitica:
1.      Bentuk tropozoit merusak / melukai mukosa colon sehingga menyebabkan diare disertai dengan darah dan lender
2.      Bentuk tropozoit ikut aliran darah sampai ke hepar mnyebabkan abses hepar dan hepatomegali
Bentuk kista mempunyai arti penting dalam epidemiologi oleh karena dapat menular ke orang lain. Penderita dan kista karier ( sumber penularan). Diagnosis adanya mikrobia entamoeba hystolitica dapat dilakukan dengan memeriksa feses penderita. Pencegahan perkembangan mikrobia ini dapat dilakukan dengan:
1.   Mengobati sumber infeksi
2.   Memperbaiki lingkungan
3.   Menjaga kebersihan makanan / minuman agar tidak terkontaminasi kista
4.   Mengurangi populasi lalat / kecoa

3.   Entamoeba coly
            Entamoeba coly merupakan protozoa usus. Daerah penyebaran mikrobia ini pada tempat yang memiliki keadaan lingkungan jelek serta banyak lalat / kecoa dan tidak memperhatikan kebersihan makanan/ minuman.
Sifat yang ditemui pada mikrobia ini yakni bersifat non pathogen, tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Bentuk mikrobia ini hampir sama dengan Entamoeba histolitica. Termasuk jenis pseudopodia yang bergerak aktif dengan kaki palsu yang berasal dari ektoplasma.
Morfologi Entamoeba coly:

Morfologi Entamoeba coly diantaranya:
1. Bentuknya tidak teratur
2. Bagian dalam endoplasma, bagian luar ektoplasma
3. Bergerak aktif : lebih lambat daripada Entamoeba histolitica
4. Bergerak aktif dengan ektoplasma: pseudopoda ( kakai palsu ) berasal dari ektoplasma
5. Segera mati bila berada di luar hospes, karena tidak mempunyai dinding
6. Memperbanyak diri dengan pembelahan biner
7. Mempunyai satu buah inti
8. Di dalam endoplasma terdapat bacteria
9. Ukuran 20-40 mikron
10. Tidak merusak colon

Kista Entamoeba coly bentuknya bulat. Kista Entamoeba coly mempunyai dinding yang berasal dari ektoplasma, sehingga dapat hidup lebih lama di luar hospes karenanya dapat mempertahankan diri dari pengaruh factor luar ( cuaca, zat kimia, suhu). Terdapat  4 macam bentuk kista :
a.       kista berinti satu : vakuola glikogen dan benda kromatoid berfungsi untuk penyimpanan makanan
b.      kista berinti dua : vakuola glikogen dan benda kromatoid
c.       kista berinti empat : vakuola glikogen dan benda kromatid
d.      kista berinti delapan : stadium infektif
Saat berada di luar hospes dapat hidup lebih lama karena mempunyai dinding sehingga dapat mempertahankan diri dari pengaruh luar. Mikrobia ini dapat mencemari lingkungan, dan berukuran hanya 15 – 20 mikron.
Daur Hidup Entamoeba coly
Hospes definitive Entamoeba coly adalah manusia. Sedangkan hospes antara : lalat / kecoa sebagai vector mekanik bentuk infektif menempal pada bagian luar tubuhnya. Habitat : usus besar / colon.Bentuk infektif dengan kista berinti delapan. Cara infeksi mikrobia ini melalui makanan / minuman terkontaminasi.

4.      Giardia lambli
Daerah Penyebaran mikrobia ini pada keadaan lingkungan jelek, banyak lalat / kecoa, tidak memperhatikan kebersihan makanan / minuman. Giardia lambli memiliki sifat pathogen dan dapat menimbulkan penyakit giardiasis dengan gejala utama diare lemak / steatorhea dan biasa diderita oleh anak-anak. Mikrobia ini dapat bergerak dengan flagella sehingga termasuk flagelata.

Morfologi mikrobia Giardia lambli
Bentuk tropozoit Giardia lambli:
1. bentukya seperti raket, bagian anterior bulat, posterior runcing
2. bagian dorsal cembung, bagian ventral cekung
3. berinti dua buah
4. bagian ventral anterior mempunyai alat hisap / sucking disc yang berguna untuk menempel pada mukosa usus
5. bergerak aktif dengan flagella yang berasal dari ektoplasma
6. mempunyai aksostil
7. memperbanyak diri dengan belah pasang longitudinal
8. di luar hospes tidak dapat hidup lama dan segera mati
9. ukuran 7 x 10 mikron
Mikrobia ini memiliki kista dan  memiliki sifat –sifat :
1. bentuk oval
2. mempunyai dinding yang berasal dari ektoplasma
3. dapat hidup lama di luar hospes dan mencemari lingkungan
4. mempunyai 4 buah inti
5. di dalam ektoplasma terdapat aksostil dan sisa flagella
6. sifatnya infektif : jika masuk ke dalam hospes segera berubah menjadi tropozoit
7. penderita yang di dalam tubuhnya terdapat kista disebut karier dan merupakan sumber penularan
Daur Hidup mikrobia Giardia lambli
Hospes definitive mikrobia ini hidup di dalam usus manusia. Hospes antara terdapat pada tubuh lalat dan kecoa yang berperan sebagai vector mekanik. Habitat mikrobia ini di duodenum. Bentuk infektif berupa  kista. Cara infeksi mikrobia ini melalui makanan / minuman yang terkontaminasi
Gejala Klinis yang timbul saat terinfeksi mikrobia ini dapat ditandai dengan mekanisme sebagai berikut; infeksi disebabkan pada bentuk trofozoit, tropozoit melekat pada mukosa usus dengan alat hisap sehingga absorbsi lemak terganggu, terjadi diare lemak, dan bentuk kista tidak menimbulkan gejala kliinis tetapimempunyai arti penting epidemiologi sebagai sumber penularan.Diagnosis infeksi mikrobia dengan memeriksa feces penderita : langsung / tidak langsung atau aspirasi cairan duodenum untuk melihat bentuk tropozoit. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah berkembangnya mikrobia ini dengan; mengobati sumber infeksi, memperbaiki lingkungan, menjaga kebersihan makanan /minuman agar tidak terkontaminasi kista, menurunkan populasi vektor lalat / kecoa
5.   Balantidium Coli
Balantidium coli adalah parasit protozoa yang terbesar yang menginfeksi orang. Organisme ini dijumpai pada daerah tropis dan juga daerah sub-tropis. Pada dasarnya protozoa ini berparasit pada babi, sedangkan strain yang ada, beradaptasi terhadap hospes definitif lainnya termasuk orang.
Protozoa B. coli hidup dalam caecum dan colon manusia, babi, marmot, tikus dan hewan mamalia lainnya. Parasit ini tidak langsung dapat menular dari hospes satu kelainnya, tetapi perlu beberapa waktu untuk menyesuaikan diri supaya dapat bersimbiosis dengan dengan flora yang ada dalam hospes tersebut. Bilamana sudah beradaptasi pada suatu hospes, protozoa akan berubah menjadi patogen terutama pada manusia. Pada mamalia lain kecuali jenis primata, organisme tersebut tidak menimbulkan lesi apapun, tetapi akan menjadi patogen bilamana mukosa terjadi kerusakan oleh penyebab lain (infeksi sekunder).

Trophozoit akan memperbanyak diri dengan pembelahan. Konjugasi hanya terjadi pada pemupukan buatan, secara alamiah jarang terjadi konjugasi. Fase cyste terjadi pada waktu inaktif dari parasit dan tidak terjadi reproduksi secara sexual ataupun asexual. Precyste terjadi setelah keluar melalui feses yang merupakan faktor yang penting dari epidemiologi penyakit. Infeksi terjadi bila cyste termakan oleh hospes yang biasanya terjadi karena kontaminasi makanan dan minuman. Balantiudium coli biasanya mati pada pH 5,0; infeksi terjadi bila orang mengalami kondisi yang buruk seperti malnutrisi dengan perut dalam kondisi mengandung asam lemah.

Pada kondisi biasa, trophozoit memakan organisme paramaecium dan partikel kecil jaringan. Tetapi kadang protozoa dapat memproduksi enzim proteolytic yang dapat mendigesti epithel intestinum dari hospes. Organisme juga memproduksi hyaluronidase yaitu enzim yang dapat memperbesar ulcer. Ulcer (borok) biasanya berbentuk kerucut dengan leher kecil seperti kubangan dalam submukosa (seperti ulcer dari amebik). Koloni dari ulcer tersebut menyebabkan terjadinya infiltrasi sel radang lympocyte, polymorphonuklear leukosit dan perdarahan. Bila kejadian berlanjut dapat meyebabkan perforasi dari usus besar dan menyebabkan dysentri. Pada fase ini sering terjadi kematian.
Beberapa jenis obat dapat membunuh B. coli ini yaitu: Carbasone, diiodohydroxyquin dan tetracycline. Sering terjadi paenyakit hilang dengan sendirinya, atau individu tidak menunjukkan gejala tetapi dapat bertindak sebagai karier. Pencegahan dapat dilakukan dengan seperti pada infeksi E. histolytica dan khusus untuk untuk B. coli perlu ekstra hati-hati pada orang yang sering berhubungan dengan babi.



Resume kuliah umum Parasitologi



Pada kuliah umum, disampaikan materi yang bertema mengenai parasitologi atau ilmu yang mempelajari mengenai parasit. Parasit adalah sejenis organisme yang hidup pada organisme lain yang hidup. Pada kuliah umum disampaikan mengenai 2 subtema  materi. Keduanya memiliki kesamaan yakni membahas mengenai organism parasit. Materi yang disampaikan mengenai kesehatan orangutan dan parasit yang berpengaruh pada kesehatan organisme khususnya manusia.
Materi tentang kesehatan orangutan hendak menyampaikan mengenai  keanekaragaman parasit, karakter parasit, interaksi kompleks dari hewan-penyakit-lingkungan, strategi mencari makan orangutan, dan kebiasaan dalam mengobati diri sendiri. Lokasi diadakan penelitian mengenai kesehatan orang hutan dilakukan di gunung Lauser yakni lokasinya dibukit Lawang-bukit Kencur provinsi Sumatra. Daerah ini memiliki suhu rata-rata 21-28 C. Curah hujan tiap tahun berkisar 2000-3200 mm.
Belajar mengenai parasit penting karena dengan demikian maka semakin banyak informasi yang didapatkan mengenai kebiasaan hidup orangutan. Namun demikian informasi mengenai kesehatan orangutan masih sedikit. Dengan demikian untuk mendapatkan informasi keduanya sekaligus dilakukanlah penelitian tersebut.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kebiasaan hidup. Dengan mengikuti orangutan  dan focus observasi terutama pada aktivitas makannya. Specimen diuji menggunakan metode standart parasitologi yaitu parasitological fixation (SAF) dan Ridley-Allen formol-Ether Concentrasion method. Sampel tanaman yang digunakan diantaranya herbarium, phenlogy, photodocumentation.
Hasil penelitian tersebut populasi orangutan semakin menurun akibat perburuan dan juga terserang penyakit yang diakibatkan oleh parasit yang menjangkitnya. Ditemukan beberapa jenis parasit yang hidup pada orang hutan yaitu Balantidium coli, Entamoeba coli, Trichusis sp, dll. Yang paling banyak ditemukan yakni Strongyloides sp. Parasit lebih banyak menyerang orang hutan betina. Selain itu juga ditemukan parasit berupa cacing yang hidup pada tubuh orangutan.dibandingkan di bukit Kencur spesies parasit lebih banyak ditemukan dibukit Lawang. Dengan meningkatnya jumlah turis maka orangutan lebih dapat berinteraksi dengan manusia. Namun hal ini justru mempengaruhi angka kematian dan kanibalisme.
Namun orangutan juga dapat bertahan hidup dengan mencari obat penyembuh sendiri dengan menggunakan bahan tanaman herbal yang ada disekitarnya dan memakan bahan-bahan dihutan yang antiparasit seperti akar rambutan dan daun sirih agar terhindar dari parasit. Dengan begitu kesehatan orangutan dapat membaik. Hal ini menunjukkan kebiasaan orangutan ini mirip dengan kebiasaan hidup manusia.
Materi kedua mengenai  dampak parasit yang berpengaruh pada kesehatan manusia. Materi ini disampaikan oleh Wisnu Nurcahyo.  Beliau menyampaikan parasitologi masa kini dan sebagi  tantangan. Perubahan iklim berdampak pada pertanian, lenyapnya spesies, dataran rendah dan tinggi terancam, transmigrasi, container stip traffic dan illegal logging. Selain itu juga mengakibakan dampak pada sistem fisik, pertanian serta siklus biologi dan musim kawin.
Parasit merupakan organism eukariotik. Parasit sebagai organism hidup untuk sementara / selamanya pada organism hidup yang lain (hospes). Keberhasilan suatu parasit dalam hospes didasarkan pada kemampuan melalui system kekebalan hospes melalui beradaptasi dan berintegrasi.  Salah satu akibat dari parasit adalah timbulnya zoonosis yaitu penyakit interaksi dari hewan vertebrata / avertebrata yang menular kemanusia. Timbulnya zoonasis disebabkan oleh perubahan lingkungan global, arus migrasi manusia, perubahan perilaku hidup manusia, akibat pembangunan, dan mutasi rekombinasi genetic agen patogenik. Contoh akibat yang merugikan dari parasit yaitu menimbulkan penyakit anikiasis, malaria , dsb. Namun adanya parasit tidak hanya membuat kerugian bagi manusia. Adapula parasityang menguntungkan. Salah satunya parasit yang digunakan sebagai indicator proses ekosistem dan kesehatan. Salah satu jenis parasit yang menguntungkan yaitu Crepdostomum farionis yang digunakan sebagai indikator pencemaran lingkungan.  

RESUME
Penentuan Parameter Kinetika Proses Biodegradasi Anaerob Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit”

Pada industry pabrik kelapa sawit , minyak dan lemak merupakan komponen pencemar utama. Dalam usaha biodegradasi limbah minyak dan lemak berlangsung lintasan yang menggunakan bakteri anaerob sebagai biodegradator. Proses biodegradasi yang melibatkan bakteri anaerob tersebut melalui 4 proses yakni: proses hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis dan metanogenesis.
Menurut Ahmad (2001), terdapat suatu model kinematika yang disusun berdasarkan proses biodegradasi pada tahap hidrolisis dan pembentukan gas metan. Model ini berdasarkan asumsi adanya aktivitas dari distribusi mikrobia. Menurut Shieh (1985), proses biodegradasi anaerob tanpa melibatkan proses hidrolisis dapat terjadi, dan hal ini digunakan untuk menentukan parameter kinematika . Parameter kinematika sangat penting untuk menentukan waktu konstanta laju pertumbuhan mikrobia maksimum untuk menentukan waktu tinggal biomassa minimum. Waktu tinggal biomassa minimum merupakan titik kritis pengoperasian bioreaktor dalam pengolahan limbah industri kelapa sawit. Sistem bioreaktor yang dipilih adalah bioreaktor pertumbuhan tersuspensi karena pertumbuhan tersuspensi inimenguntungkan daripada sistem bioreaktor pertumbuhan melekat. Beberapa keuntungan yang diperoleh yaitu tidak memerlukan media pendukung untuk pertumbuhan mikrobia dan tidak mudah tersumbat. Selain itu system bioreaktor pertumbuhan tersuspensi memiliki rancangan bangun yang sederhana, murah dan mudahdioperasikan serta kestabilan biomassanya tinggi. Disain bioreaktor yang memenuhi karakteristik tersebut adalah bioreaktor berpenyekat anaerob. Karena memiliki rasio waktu tingga biomassa dengan waktu tinggal hidraulik lebih besar dari pada bioreaktor tercampur sempurna.
Dalam percobaan limbah cair yang digunakan adalah limbah cair sintetik dengan komposisi tertentu. Variabel proses yang digunakan yakni 3 l / hari, 6 l / hari, 12 l/ hari, 24 l/ hari, 32 l/hari dengan beban organik 0,8 ; 1,6 ; 3,2 ; 6,4 ; dan 8,6 kg COD / m3 hari dan dilakukan di ph 6 ± 0,2 dengan temperature 35 ± 1 °C. hal yang diamati adalah COD total, konsentrasi biomassa sebagai VSS dan biogas. Metode analisa dengan metoda standar. Sedangkan, volume gas dengan metoda penampungan dengan larutan NaCl jenuh dan dianalisa dengan kromatografi gas.
Dari hasil perhitungan keseimbangan COD yang tersisih pada waktu tinggal biomassa tertentu relative baik terhadap nilai COD yang berubah menjadi produk biogas dan biomassa. ,konsentrasi setengah jenuh disebabkan adanya perbedaan substrat yang digunakan dan konsentasi substrat yang diberikan. Apabila konsentrasi substrat tinggi akan menyebabkan konsentrasi setengan jenuh tinggi,  percobaan konsentrasi setengah jenuh  (Ks) lebih tinggi daripada penelitian Ahmad (2001). Laju pertumbuhan spesifik maksimum (μm)berbeda dengan penelitian sebelumnya walaupun menggunakan bibit yang sama-sama dari kotoran sapi, hal ini disebabkan perbedaan substrat yang digunakan dan konsentrasi substrat yang diberikan. Apabila konsentrasi substrat tinggi maka menjadi tinggi perolehan biomassa tidakberbeda jauh dari  penelitian sebelumnya. Demikian juga dengan laju kematian tidak berbeda jauh sedangkan laju pemanfaatan substrat maksimum (k) lebih tinggi.
Dalam validasi data berdasarkan kesalahan relaitif antara total COD tersisihkan dengan total COD termanfaatkan menjadi biogas dan biomassa relative kecil dari 10%. Dengan demikian, parameter kinetika dapat digunakan dalam perancangan system bioreaktor berpenyekat anaerob untuk pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit.

Sejarah Perkembangan Bioetika



Bioetika mengalami perkembangan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain. Karena salah satu ciri ilmu adalah selalu mengalami perkembangan. Sejak sebelum tahun 1972,bioetika telah mengalami metamorfosis konseptual yang cukup kompleks.
Menurut Pellegrino(1999) tahap metamorfosis bioetika adalah sebagai berikut:
1.      Era proto yaitu bioetika / edukasional (1960-1972)
Padamasa ini fokus pada isu-isu dihumanisasi dengan meniadakan kemanusiaan ( mengabaikan aspek kemanusiaan) kedokteran sehingga akibat dari perkembangan sains dan teknologi. Pengenalan kemanusiaan , etika dan nilai-nilai moral dalam kurikulum kedokteran yakni keilmuan kedokteran saja. Etika merupakan salah satu disiplin humaniora. Evans (1964) menyatakan keseimbangan antara teknis dan nonteknis (sosial dan humaniora). Respon beberapa kampus kedokteran:
-          Behaviooral 7 environmental Biological di UC Dauis
-          Group Dynamis & The Impaet of Illness in UCLA
-          Human Values in Patient Care
-          The Institute of Human Values In Medicine
-          Dialogues between the Disiplines :Kedokteran dengan ilmu-ilmu sosial,seni visual,agama & sastra.
-          Konsultasi sekolah-sekolah kedokteran terkait dengan perkembangan kurikulum,integrasi kurikulum kedokteran dengan etika, moral dan kemanusiaan.
-          Fellows program: menyiapkan tenapa pengajaran yangmemilikikapasitas seimbangdalam teknis &nonteknis
-          Journal of Medicine & Filoshophy
2.      Era bioetika filosofis (1972-1985)
Etika berperan dominan dalam kamus-kamus yang muncul terkait dengan riset biologi. Isu-isu bioetika:prinsip,deontologi,utilitarri,anisme,feminisme atau kombinasi dari beberapa teori. Menurut Beuchamp dalam teori prinsipalisme : autonomy (kebebasan berfikir) seseorang yang menjadi objek memberikan persetujuan, dia, mengerti apa yang akan dilakukan pada dirinya/dampak yang terjauh. Dalam teori Beneficience: riset-riset memberi manfaat.
3.      Era bioetika global (1985-sekarang)
Seiring perkembangan sains dan teknologi adanya probelm terkait semakin beragam dan luas. Kalangan elit:hukum,agama,antropologi,ekonomi,ilmu politik,psikologi dan lainnya. Moralitas medis:kajian sistematis dan formal.
Nilai-nilai dalam etika adalah sebagai berikut:nkonsitenisi:
a.       Subyektivisme (subyektivisme)
Pengambilankeputusan moral berdasarkan perasaan. Sesuatu dikatakan baik jika saya suka sesuatu.inkonsitenisi: x tolak ukur.
b.      Cultural relatium (relatifisme budaya)
Sesuatu dikatakan baik jika hal yang diterima oleh masyarakat luas
c.       Pandangan supranatural
Prinsip moral yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai agama: xdikatakan baik jika Tuhan menginginkan x.
d.      Consequentialism
Tuga utama kita adalah melakukan apapun yang memiliki konsequensi paling baik,x dikatakan baik jika xmemberikan banyak manfaat dan sedikit resiko disebut dengan teori uklitarisanisme. Tokoh-tokoh dalam nilai ini adalah Betham dan Milk.
e.       Kontianisme
Suatu tindakan salah adalah karena tindakan itu sendiri dan tidak hanya salah, akibatnya yang buruk (Gensler,2002). Tokoh-tokoh dalam nilai ini adalah Kant dan Ross.