Rabu, 03 Februari 2010

Struktur Batang Sekunder


Pendahuluan
Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Pembahasan
Pertumbuhan batang sekunder merupakan hasil dari keaktifan cambium pembuluh yang membelah secara terus –menerus sehingga jumlahnya meningkat. Pertumbuhan sekunder ini merupakan khas pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Beberapa dikotil menerna dan kebanyakan monokotil tidak menebal sekunder. Pada pertumbuhan sekunder terjadi pembentukan periderm dari felogen. Cambium yang terdapat diantara xylem dan floem disebut cambium pembuluh(intravaskuler). SementarA,cambium yang terdapat pada berkas pengangkut disebut cambium antar pembuluh(intervaskuler).
Cambium mengadakan dilatasi,yaitu pembelahan dengan cepat kea rah membujur dan menjari sehingga diameter batang menjadi lebih tebal. Kearah dalam cambium membentuk xylem sekunder,sedangkan kearah luar membentuk floem sekunder. Jaringan yang dibentuk pada pertumbuhan sekunder disebut dengan jaringan sekunder.
Cambium biasanya terdiri dari 2 tipe:
1. sel inisial menggelendong,yang selnya memanjang dan berujung runcing. Misalnya pada batang Sequoia sempervires yang tuasel
2. inisial bersinar,yang selnya banyak dan lebih kecil dari inisial menggelendong
Kedua tipe sel inisial lebih besar pada batang yang tua dari pada bataang yang muda. Unsure yang berorientasi memaNjang kedalam organ,seperti unsure trakea,serabut,parenkim xylem,floem dan unsure tapisan berkembang dari sel inisial menggelendong. Sel yang berorientasi mendatar dalam organ yang berkembang dari sel inisial jari-jari. Sel cambium mempunyai noktah primer dengan plasmodesmata. Dinding menjari lebih tebal daripada dinding membujur. Apabila cambium aktif,wilayah cambium terdiri atas beberapa lapisan sel. Namun apabila sedang dorman maka hanya terdiri dari satu lapisan sel saja.
Pada Gymnospermae,bagian kayu maupun kulit kayu mempunyai banyak pembuluh resin. Pada Monocotyledonnaeae tidak terdapat pertumbhan sekunder. Antara xylem dan floem terdapat parenkim penghubung. Pada batang yang masih muda,titik tumbuh kecil,tapi semakin lama akan semakin meluas sehingga batang Monocotyledoneae juga dapat mengalami perbesaran,misalnya pada tumbuhan Palmae. Jadi pembesaran tidak disebabkan oleh pertumbuhan sekunder,tapi disebabkan karena melebarnya titik tumbuh.
Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut feloderm yang merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut felem dan merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel (tidak tembus air ).
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Kesimpulan
1. Pertumbuhan batang sekunder merupakan hasil dari keaktifan cambium pembuluh yang membelah secara terus –menerus sehingga jumlahnya meningkat.
2. Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus yang ada dibawah epidermis
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho,Hartanto,dkk.6. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta: Penebar Swadaya
Woelaningsih,Sri. Diktat Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan. Laboratorium Anatomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gajah Yogyakarta

1 komentar: