Rabu, 03 Februari 2010

reproduksi tumbuhan dalam konsep ilmu tauhid

A. Pendahuluan

Allah SWT menciptakan makhluk hidup di bumi ini dengan berpasang-pasangan tidak terkecuali tumbuhan. Tumbuhan sepertihalnya manusia dan hewan juga terdiri dari jenis kelamin jantan dan jenis kelamin betina. Hanya saja pada dunia tumbuhan bentuk jenis kelaminnya agak berbeda,ada bunga jantan dan ada pula bunga betina. Di dalam bunga terdapat alat yang fertile yang dapat di gunakan untuk reproduksi yaitu dalam bunga jantan terdapat benang sari (stamen) ,sedangkan pada bunga betina terdapat putik (pistil) alat kelamin dapat di temukan pada satu tumbuhan (monoceus) dan dapat pula terdapat pada tanaman yang berbeda (dioceus) pada tanaman yang memiliki 2 alat kelamin dalam satu pohon,alat kelamin malah terdapat pada satu tandan bunga.

Perbanyakan tumbuhan atau regenerasi tidak selalu melalui perkawinan antarabunga jantan dan bunga betina,atau kita kenal dengan reproduksi secara generatif. Perbanyakan dapat dilakukan dengan vegetatif,misalnya stek,okulasi,enten dan lain-lain. Adapula yang melakukan reproduksi secara pembelahan(konjugasi),sampai ada yang melakukan dengan kultur jaringan.

Perbanyakan secara generatif terjadi ketika sel betina dibuahi oleh sel jantan. Setiap jenis dan macam tumbuhan memiliki perbedaan sifat. Bentuk bunga jantan dan bunga betina(inflores-sense) tidak sama,metode persilangan atau perkawinannya berbeda satu sama lain.demikian cara pembuahannya. Dalam pembuahan akan menghasilkan buah yang dalam perkembangan selanjutnya akan menjadi biji. Biji akan berkembang dan akan tumbuh menjadi individu baru. Kalau kita perhatikan ciptaan Allah yang ada di dunia ini,semua diciptakan secara berpasangan dan semua berada dalam keseimbangan. Allah tidak akan mungkin hanya menciptakan 1 jenis kelamin saja dalam spesies kalau spesies tersebut tidak memiliki cara regenerasi selain pembuahan. Dengan memperhatikan hal itu,sudah cukup membuat kita mengagumi kebesaran Allah SWT.

B. Perkawinan Tumbuhan

Bunga merupakan organ yang dianggap serupa dengan cabang yang daun-daunnya merapat satu sama lain,sehingga bagian-bagian bunga di anggap berasal dari daun. Bagian bunga yang menghasilakan megaspora disebut gynaecium,yang tersusun oleh karpela. Karpela ini secara tersendiri atau bersama-sama membentuk ovarium,stilus dan di ujungnya stigma. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji yang terikat oleh plasenta pada bakal buah.

Bagian bunga yang menghasilkan mikrospora di sebut androecium yang disusun oleh satuan-satuan yang disebut stamen(benang sari) dan terdiri dari tangkai benang sari(filamen) dan kepala sari(antera). Antera disusun oleh 2 teka yang masing-masing mengandung 2 lokuli(ruang sari) yang berisi pollen. Bagian yang menghubungkan 2 teka disebut konektivum.

Kita perlu ingat bahwa reproduksi terjadi dalam alam tumbuh-tumbuhan dengan dua cara sexual dan asexual. Sesungguhnya yang dapat kita namakan reproduksi itu hanya yang terjadi dengan cara sexual, karena reproduksi semacam itu menunjukkan proses biologi yang bertujuan untuk melahirkan individu baru yang sama dengan individu yang melahirkan.

               Adapun  reproduksi  asexual  hanya  merupakan  pergandaan, karena  reproduksi  semacam  itu  terjadi  dengan  pembagian sesuatu   organisme.  Sesudah  organisme  itu  terpisah,  ia mengalami perkembangan yang akan menjadikannya  sama  dengan induknya.  Guilliermond dan Mangenot menganggap hal tersebut sebagai kasus pertumbuhan yang istimewa. Contoh yang  sangat sederhana  dapat kita jumpai dalam hal seperti berikut: Satu cabang daripada sesuatu tumbuh-tumbuhan dipotong, ditanam di tanah yang cukup mendapat air, cabang itu akan hidup sendiri dengan timbulnya akar-akar baru.  Ada  tumbuh-tumbuhan  yang mempunyai  anggauta  khusus untuk perkembangan tersebut, ada pula yang mengeluarkan anggauta baru yang menyesuaikan  diri seperti biji-biji (yang merupakan hasil reproduksi seksual).
               Reproduksi  sexual  daripada  tumbuh-tumbuhan terjadi dengan hubungan antara unsur-unsur jantan  dan  unsur-unsur  betina yang  bersatu  di  dalam  tumbuh-tumbuhan  itu  sendiri atau terpisah di tumbuh-tumbuh an lain. Reproduksi sexual itul ah
yang disebutkan dalam Qur-an.
                

Baik bunga jantan dan bunga betina mempunyai alat fertile yang dapat menghasilkan mikrospora dan megaspora. Keduanya mempunyai peranan penting dalam pembuahan. Pembuahan adalah jatuhnya tanglai sari,ke kepala putik dan dilanjutkan pertemuan gamet pada keduanya. Selanjutnya gamet akan berubah menjadi zigot yang akan berkembang. Pada bunga,proses penyerbukan dibantu oleh adanya angina yang akanmenyebarkan pollen hingga akan masuk dalam sel ovum. Selain dengan bantuan angin. Juga dibantu oleh hewan dan juga dibantu oleh manusia dan air. Penyerbukan yang dibantu hewan contohnya,dengan menarik serangga dengan adanya petal yang warnanya berwarna-warni ataupun menghasilkan nectar yang sangat disukai oleh serangga. Pollen secara tidak sengaja akan menempel pada kaki-kaki serangga. dan akan dibawa ke putik.

Selain dari pertemuan antara gamet jantan dan betina,factor lain yang menentukan terjadinya pembuahan adalah:

ΓΌ Sel telur dan serbuk sari harus sama-sama matang fisiologis untuk siap kawin. Kalau sebutir serbuk sari kebeulan mendapatkan sel telur yang masih belum matang,tidak akan ada proses pembuahan

Di alam banyak jenis tumbuhan,jadi banyak pula serbuk sari yang berterbangandi bawa angin. Di pihak lain banyak pula jenis bunga betina yang menunggu serbuk sari. Jika kebetulan tidak bertemu bunga jantan dan bunga betina yang sejenis,tak akan terjadi pembuahan
               Kita mengetahui bahwa "buah" adalah hasil proses  reproduksi daripada   tumbuh-tumbuhan  tingkat  tinggi  yang  mempunyai organisasi  (susunan  anggota)  yang  lengkap  dan   sangat kompleks.  Tahap  sebelum  menjadi  buah adalah bunga dengan anggota jantan (etamine)  dan  betina  (ovules).  Ovul  ini setelah  menerima  "pollen"  menghasilkan buah, dan buah itu sesudah matang menghasilkan biji. Tiap-tiap buah  mengandung arti  tentang  adanya  anggauta  jantan  dan anggota betina. Inilah yang dimaksudkan oleh ayat tersebut di atas.Tetapi kita harus ingat bahwa  dalam  beberapa  pohon,  buah dapat  dihasilkan  oleh  bunga  yang  tidak  dikawin seperti pisang, beberapa macam ananas, tin (fique), orange dan  buah anggur.   Buah   tersebut  tidak  berasal  dari  pohon  yang mempunyai jenis seks.
               Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya  biji,setelah  terbukanya  tutup  luar (yang mungkin juga terpadat dalam  biji).  Terbukanya  tutup   luar   itu   memungkinkan keluarnya  akar  yang  akan  menyerap  makanan  dari  tanah. Makanan  itu  perlu  untuk   tumbuh-tumbuhan   yang   lambat pertumbuhannya,  yaitu  untuk  berkembang  dan  menghasilkan individu baru. Suatu ayat memberi isyarat kepada pembenihan ini.

Selanjutnya biji tersebut,bila menemukan media yang baik akan berkecambah,lalu mengulangi kembali proses pertumbuhan seperti induknya. Biji akan menyebar kemana-mana dengan dibantu oleh angina,air,dan burung. Banyak yang akan tumbuh tapi tidak sedikit pula yang akan mati karena jatuh pada tempat yang kering atau terlalu basah. Ada pula yang dapat bertahan untuk beberapa waktu atau ada pula yang mengalami dormancy.

“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup,(yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah,maka mengapa kamu masih berpaling?”

Dalam ayat ini Allah menunjukkan kekuasaannya dengan menumbuhkan butir tumbuhan dan buah-buahan. Dia menumbuhkan segala sesuatu yang hidup dari yang mati. Yaitu tumbuhan yang hidup itu tumbuh karena ada benda mati seperti tanah,air dan udara.

Sementara menumbuhkan segala sesuatu yang mati dari yang hidup. Biji-biji yang kita anggap mati itu berasal dari yang hidup. Biji atau benih dianggap sebagai benda mati,namun walaupun tersimpan pada waktu yang lama dapat hidup apabila di supply dengan adanya air. Secara fifik benih akan menyerap air,hingga sel-selnya bertambah besar,lebih renggang dan lunak. Sedang secara kimia,mungkin telah terjadi suatu reaksi tertentu antara senyawa tertentu dalam benih dengan air dan akan menghasilkan sel-sel yang dapat hidup. Sebagai benda hidup maka embrio akan mulai bernapas,yang tentunya akan membutuhkan oksigen. Pertumbuhan pertama dimulai dengan pecahnya biji,lalu keluarlah plumula/ daun pertama dan mulai terbentuk akar.

                
               Kita dapat mengadakan hipotesa  sebanyak-banyaknya  mengenai arti  hal-hal  yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di  dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling  besar,  baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang  dijelaskan  dalam  ayat  itu secara  gamblang  dan  untuk  mengetahui  bahwa  kita  tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.
 
 
 
 
C. KESIMPULAN
               Allah SWT  menciptakan makhluk hidup di bumi ini dengan berpasang-pasangan tidak terkecuali tumbuhan. Reproduksi  terjadi  dalam  alam tumbuh-tumbuhan  dengan dua  cara  sexual  dan  asexual. Reproduksi  sexual  daripada  tumbuh-tumbuhan terjadi dengan hubungan antara unsur-unsur jantan  dan  unsur-unsur  betina yang  bersatu  di  dalam  tumbuh-tumbuhan  itu  sendiri atau terpisah di tumbuh-tumbuhan lain Selesainya reproduksi terjadi dengan proses tumbuhnya  biji,setelah  terbukanya  tutup  luar (yang mungkin juga terpadat dalam  biji). Dengan adanya biji tumbuhan dapat melakukan regenerasi keturunan selanjutnya sekaligus melestarikan jenisnya.
 
DAFTAR PUSTAKA
S,Darwis.2004.Dasar-Dasar Ilmu Pertanian Dalam Al Quran.Bandung:IPB Press
 
Woelaningsih,Sri. Diktat Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan.Yogyakarta :Laburatorium Anatomi Tumbuhan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada  
 
Sumardi,Issirep. Buku  Pegangan Embriologi Tumbuhan. Yogyakarta: Labolatorium Mikroteknik dan Embriologi Tumbuhan Fakultas Biologii Universitas Gajah Mada

Tidak ada komentar:

Posting Komentar