Kadal ( Mabouya multifasciata Kuhl ) yang merupakan anggota lacertilia mempunyai cara perlindungan diri dengan autotomi ekor, yaitu putusnya ekor pada tempat-tempat tertentu disepanjang ekor yang disebut sebagai dataran autotomi. Ekor kadal yang telah mengalami autotomi dapat tumbuh lagi menjadi ekor baru yang bentuk dan ukurannya hampir sama dengan ekor semula, atau sering disebut proses regenerasi ekor.
Ekor anggota lacertilia tersusun dari deretan tulang belakang (vertebrae caudales), medulla spinalis yang terletak dalam canalis vertebralis, jaringan lemak perivertebral, lapisan otot, pembuluh darah, serabut saraf dan kulit serta sisik. ( White, 1925 : Soesilo, 1999).
Berbagai penelitian dilakukan untuk meneliti kemampuan autotomi dan regenerasi ekor pada hewan anggota lacertilia, dalam hal ini kadal. Selain itu, penelitian terhadap kadal juga bertujuan untuk mengetahui klsifikasi yang terjadi pada skeleton aksial regenerat ekor kadal.
Penelitian dilakukan dengan cara : empat puluh delapan kadal jantan dewasa berekor asli ekornya diautotomi, dipelihara dan dikelompokkan menjadi 4 kelompok sesuai lama waktu pemeliharaannya yaitu : kelompok I terdiri dari 12 kadal dengan regenerat ekor berumur 4 minggu, kelompok II terdiri dari 12 kadal dengan regenerat ekor berumur 5 minggu, kelompok III terdiri dari 12 kadal dengan regenerat ekor berumur 6 minggu dan kelompok IV terdiri dari 12 kadal dengan regenerat ekor berumur 12 minggu.
Penulangan yang terjadi pada skeleton aksial diamati secara makroskopik pada preparat utuh regenerasi ekor dengan pewarnaan Alizarin Red S-Alcian Blue metode Inouye. Dengan metode ini tulang akan berwarna merah dan tulang rawan berwarna biru. Sedangkan ada tidaknya kalsium pada skeleton aksial regenerasi ekor diamati secara mikroskopik dari preparat irisan melintang regenerat ekor menggunakan metode parafin pewarnaan perak nitrat von kossa. Dengan metode ini kossa kalsium terlihat sebagai endapan hitam. Pengamatan secara makroskopik memberikan hasil pada preparat utuh regenerat ekor 4 minggu terlihat seluruh skeleton regenerat ekor berwarna biru. Ini menunjukkan skeleton regenerat ekor belum mengalami penulangan tapi masih berupa tulang rawan. Tabung tulang rawa tersebut sebagai pengganti vertebrata pada regenerat ekor. Pada preparat utuh regenerat ekor berumur 5 minggu tampak berwarna biru kemerahan pada bagian anterior. Adanya warna merah menunjukkan proses penulangan sudah menyeluruh, berarti seluruh bagian skeleton sudah mengalami penulangan. Begitu pula pada regenerat ekor umur 12 minggu. Perbedaannya regenerat ekor berumur 6 minggu berwarna merah muda dan regenerat ekor umur 12 minggu berwarna merah tua.
Warna merah dari pewarnaan dengan Alizarin Red S dihasilkan dari ikatan zat warna tersebut dengan ion kalsium. Oleh karena itu warna merah merupakan daerah terjadinya klasifikasi pada tabung tulang rawan regenerat ekor. Komponen tulang telah mengalami penulangan secara sempurna apabila intensitas warna yang dihasilkan Alizarin Red S relatif tinggi (merah) dan penulangan dianggap kurang sempurna jika warna yang dihasilkan terang (merah muda).
Pengamatan secara mikroskopik yang dilakukan dengan teknik histokimia yaitu menggunakan pewarnaan perak nitrat von kossa untuk mendeteksi adanya fosfat dan karbonat yang merupakan anion dari garam-garam kalsium sehingga dapat diketahui ada tidaknya kalsium pada regenerat ekor kadal. Prinsip teknik ini adalah penggantian ikatan garam kalsium (kalsium fosfat dan kalsium karbonat) pada matrik tulang rawan menjadi ikatan garam-garam perak yang apabila terkena sinar matahari akan tereduksi menjadi endapan perak yang berwarna hitam.
Pengamatan secara mikroskopik ini diketahui bahwa pada irisan melintang regenerat ekor berumur 4 minggu tidak menunjukkan adanya endapan hitam, berarti pada tabung tulang rawan belum terjadi kalsifikasi. Pada irisan tabung tulang rawan regenerat ekor berumur 5 minggu sudah terdapat endapan hitam pada daerah sisi luar dan sisi dalam, yang mana endapan pada sisi luar lebih luas dari pada dalam. Hal ini menunjukkan proses kalsifikasi diawali dengan penimbunan garam-garam kalsium pada sebagian daerah sisi dalam dari tabung tulang rawan regenerat ekor. Pada regenerat ekor berumur 6 minggu garam-garam kalsium sudah meluas keseluruh sisi luar dan sisi dalam dari tabung tulang rawan yang tampak sebagai warna hitam, sedangkan pada regenerat ekor berumur 12 minggu endapan hitam terlihat lebih padat dibanding pada regenerat ekor umue 6 minggu. Hal ini menunjukkan proses kalsifikasi tulang pada regenerat ekor 12 minggu lebih sempurna dibanding umur 6 minggu.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penulangan secara endokondralis diawali dengan kalsifikasi pada sebagian sisi dalam dan sebagian sisi luar tabung tulang rawan regenerat ekor pada umur 5 minggu. Pada regenerat ekor umur 6 dan 12 minggu kalsifikasi sudah meluas keseluruh sisi dalam dan sisi luar tabung tulang rawan ekor.1